“Filosopi Kopi”
Judul
Buku : Filosofi Kopi - Kumpulan Cerita
dan Prosa Satu Dekade
Pengarang : Dewi "Dee" Lestari
Penerbit : Truedee Books, Gagas Media & Penerbit
Bentang
Tahun
Terbit : 2006
Cetakan : Keenam belas, September 2015
Dimensi
Buku : 20 cm
Jumlah
Halaman : XIV + 142 Halaman
Jenis
Buku : Fiksi
Sinopsis
Ben dan Jody
adalah dua sahabat yang sangat akrab. Sebagai salah satu barista yang terhandal
di Jakarta, Ben dibantu oleh Jody mencoba mendirikan suatu kedai kopi dengan
nama “Filosofi Kopi Temukan Diri Anda Di Sini”. Ben akhirnya mencoba pergi
berkeliling dunia, mencari koresponden di mana-mana demi mendapatkan kopi-kopi
terbaik dari seluruh negeri.
Dengan slogan yang
dicantumkan pada nama kedai kopinya tersebut, Ben memberikan deskripsi singkat
dengan sebuah kartu kecil mengenai filosofi kopi dari setiap ramuan yang
disajikan di kedainya tersebut. Kedai tersebut menjadi sangat ramai dan penuh
pengunjung. Bahkan mereka yang tidak suka kopi sama sekalipun turut serta menjadi
salah satu pelanggan setia di kedai kopi tersebut.
Hingga suatu hari seorang
pria kaya raya berkunjung ke kedai kopi tersebut dan dia bertanya kepada Ben di
kedai tersebut, “ada tidak kopi yang punya arti: kesuksesan adalah wujud
kesempurnaan hidup!.” Pria tersebut menantang Ben untuk membuat sebuah ramuan
kopi yang apabila diminum akan membuat kita menahan napas saking takjubnya, dan
cuma bisa berkata hidup ini sempurna. Pria itu menjelaskan menawarkan imbalan
sebesar 50 juta. Ben merasa tertantang oleh perkataan pria tersebut. Ben mulai bekerja
keras sejak saat itu juga danpada akhirnya berhasil membuat ramuan kopi yang
menurut ia adalah yag terbaik ia pernah racik dan ia beri nama Ben's Perfecto.
Ben menelepon
penantangnya dan kemudian pria itu datang bersama istrinya, pria itu
mengeluarkan cek hadiah dan memberikan selamat kepada Ben karena menurut pria
tersebut kopi Ben's Perfecto memang sempurna. Sebagai balasannya Ben memberikan
kartu filosofi kopi. Kartu itu bertuliskan “Kopi Yang Anda Minum Hari Ini Ben’s
Perfecto Artinya Sukses Adalah Wujud Kesempurnaan Hidup”. Sejak saat itu Ben’s
perfecto menjadi menu favorit semua langganan kedai kopi milik Ben dan Jody
serta sekaligus menjadi daya pikat baru untuk menarik pelanggan baru untuk
datang.
Ramuan kopi yang
disebut Ben’s Perfecto tersebut menjadi racikan kopi terlezat hingga pada
akhirnya seorang pria setengah baya datang berkunjung dan mencicipi kopi Ben’s
Perfecto dan mengatakan bahwa rasa kopi tersebut hanya “lumayan enak”
dibandingkan kopi yang pernah dicicipinya di suatu lokasi di Jawa Tengah. Ben
merasa kaget atas ucapan yang didengar dari pria tersebut. Ben merasa penasaran
dengan kopi yang disebutkan oleh pria tersebut. Hingga pada akhirnya Ben dan
Jody mencoba langsung menuju lokasi di Jawa Tengah untuk mencari kopi yang
dimaksud.
Ben dan Jody
segera menuju lokasi warung kopi yang telah mereka dapatkan dan menemukan
secangkir kopi tiwus yang disajikan oleh sang pemilik warung tersebut. Ben dan
Jody meminum kopi tersebut tanpa berbicara sedikitpun. Kopi tersebut memiliki
rasa yang sempurna dan ada cerita serta filosofi yang menarik dari kopi
tersebut. Tidak dapat berkata dengan kesempurnaan kopi tersebut Ben merasa
telah gagal dan putus asa. Ben yang merasa gagal kembali ke Jakarta dengan putus
asa. Untuk mencari tahu cara mengibur temannya, Jody kembali menemui pemilik
warung di Jawa Tengah tersebut dan sepulangnya dari sana, dia menghidangkan Ben
segelas Kopi Tiwus dan sebuah kartu bertuliskan “Kopi yang anda minum hari ini
adalah Kopi Tiwus, walau tak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya”.
Hingga pada
akhirnya Ben sadar bahwa dia selama ini mengambil jalan hidup yang salah, dan
Ben juga sadar bahwa hidup ini tidak ada yang sempurna. Dengan demikian Ben
kembali sadar dan melanjutkan perjuangan serta hobinya di kedai Filosofi Kopi.
Kesan setelah membaca:
Membaca buku
filosofi kopi ini membuat siapa saja yang membacanya dibuat penasaran, hingga
buku ini telah mendapatkan berbagai apresiasi terbukti dengan puluhan kali
mengalami cetak ulang dengan sampul buku yang berbeda.
Akan tetapi, buku
ini berisi kata-kata yang untuk sebagian orang akan sulit dimengerti. sehingga,
pembaca harus cukup berpikir untuk memahami maksud cerita dan prosa tersebut.
Namun secara
keseluruhan, buku filosofi ini sangat menarik bagi siapapun yang membacanya.
pesan yang terkandung didalam setiap cerita dan prosa memiliki moral
tersendiri. Seperti pada cerita filosofi kopi, bahwa kita tidak boleh putus asa
dalam menjalani kehidupan kita harus berusaha keras untuk mendapatkan hasil
yang maksimal namun ketika berhasil tidak boleh sombong terhadap keberhasilan
kita tersebut. Karena ada pepatah mengatakan bahwa diatas langit masih ada
langit.
Keunggulan Buku :
·
Memberikan banyak pesan moral yang baik
·
Penuh makna.
·
Memberikan pengaruh positif dalam hal untuk tidak
mudah menyerah dan tidak sombong.
·
Gaya bahasa dan pemilihan kalimat tidak terlalu rumit
dan lebih mudah dipahami.
Kesimpulan Buku :
Post a Comment
Post a Comment